nusakini.com - Internasional - Jerman telah merekomendasikan bahwa percampuran dua merk vaksin COVID-19 akan menghasilkan hasil efikasi yang paling tinggi dibandingkan hanya menggunakan satu vaksin.

Komite Tetap Jerman tentang Vaksin (STIKO) pada hari Kamis (2/7) menyatakan bahwa orang-orang yang divaksin dosis pertama menggunakan Oxford-AstraZaneca sebaiknya menggunakan vaksin mRNA sebagai dosis kedua mereka tanpa melihat usia.

• Kementan Apresiasi Ekspor Vaksin dan Obat Hewan oleh Pelaku Usaha
• Moderna Gugat Pfizer dan BioNTech
• Xi Jinping Disuntik dengan Vaksin Lokal China
• Pemerintah Terus Dorong Vaksinasi Booster, dari Persyaratan untuk Mobilitas dan Aktivitas Masyarakat, hingga untuk Jemaah Haji yang Baru Kembali
• Inilah SE Satgas COVID-19 No 22/2022 Mengenai Protokol Perjalanan Luar Negeri

Pernyataan ini menempatkan Jerman sebagai salah satu negara pertama yang merekomendasikan warga yang menggunakan dosis pertama AstraZaneca sebaiknya menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna sebagai dosis kedua mereka.

Kanselir Jerman, Angela Markela membantu membuka jalan untuk percampuran vaksin saat ia divaksin menggunakan Moderna untuk dosis kedua setelah divaksin menggunakan AstraZaneca sebagai dosis pertama.

STIKO menyatakan hasil penelitian sekarang menunjukkan respon imun yang dibentuk setelah percampuran vaksin jauh lebih "superior".

Vaksin mRNA yang disetujui oleh Badan Obat Eropa (EMA) adalah Pfizer-BioNTech dan Moderna.